Thursday, January 7, 2016

Sunatan jelang usia 2 tahun

Tahun baru kali ini harus kuhadapi dengan ikhlas ga kemana mana. Anakku yang mau berusia 2 tahun di bulan depan februari, akhirnya disunat di hari Selasa tanggal 29 des 2015 kemarin.

Jadi ceritanya, anakku Eza itu dah mengeluh sakit kalo pipis itu dari beberapa bulan kemarin. Kalau mau pipis tuh, kaya mau nangis deh sambil nahan nahan pahanya gitu. Akhirnya kita pergi ke dokter, periksa periksa, ternyata kata dokter ada infeksi, tapi ga mesti disunat. Dikasih antibiotik sama obat anti nyeri, kita pun pulang. Tapi kita pengen dapet second opinion, kita pun konsul ke dokter lain, dokter yang dines di tempat kerja kami, dapet deh second opini, katanya eza kena fimosis, kaya infeksi saluran kencing gitu, dan solusinya adalah khitan. Saya dan mas, sebenarnya belum pengen eza disunat, ntar lah agak gedean dikit, kira kira 4 atau 5 th an gitu umurnya. Maka setelah minum obat dan eza keliatan baik baik aja, kami pun senang dan melupakan agenda khitan.

Saturday, May 2, 2015

ANAKKU KO BELUM BISA JALAN YA

Saat de Eza memasuki usia setahun dan belum bisa jalan, saya sempat khawatir. Maklum beberapa anak seusia nya ada yang sudah bisa jalan dan berlari. Ternyata persaingan antar ibu itu makin panjang ya, setelah sebelumnya ramai dibicarakan ibu bekerja vs ibu rumah tangga, ibu yang melahirkan normal vs sesar, ibu yang ngasih asi vs sufor, mpasi rumahan vs instant, clodi vs popok sekali pakai dan lain-lain yang makin lama, bisa makin panjang perbincangan dan persaingan antar emak-emak yang semakin rame dengan membandingkan anak-anaknya.

Kembali ke topik, setelah sempat khawatir dengan kondisi de Eza yang belum bisa jalan saat memasuki usia setahun, saya pun mulai bertanya pada beberapa teman yang lebih berpengalaman, pada psikolog, dokter dan tentu saja sama profesor google. Dan alhamdulillah makin banyak ilmu. Inilah sebagiannya yang bisa saya sharing, yang saya simpulkan dari beberapa sumber.

Thursday, April 23, 2015

Api Tauhid : Novel Sejarah Biografi Said Nursi

Judul Buku                 :Api Tauhid, Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid
Penulis                       :Habiburrahman El Shirazy
Penerbit                      : Republika Penerbit, Jakarta
Tahun Terbit               : 2014
Jumlah Halaman         : 578

Buku ini merupakan novel sejarah dan novel cinta, cinta yang luar biasa kepada Sang Maha Pencipta dari sosok luar biasa bernama“Badiuzzaman (sang keajaiban zaman) Said Nursi”.Novel ini menceritakan tentang sosok ulama tersebut dengan balutan kisah cinta Fahmi, seorang santri kampung dan mahasiswa S2 Universitas Islam Madinah. Diawali dengan konflik hati saat Fahmi diharuskan memilih antara Nur Jannah,putri bungsu Pak Lurah di desanya, dengan Nuzula, putri seorang kyai besar yangmerupakan mahasiswi semester 4 Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta. Singkat cerita, setelah istikharah, Fahmi memilih Nuzula untuk menjadi istrinya. Akad nikah pun dilangsungkan. Tetapi kebersamaan mereka harus tertunda karena Pa Kyai meminta Fahmi tetap melanjutkan kuliah di Madinah, sementara putrinya yang  sekarang telah menjadi istri Fahmi, juga harus melanjutkan kuliahnya diJakarta.

Postingan Favorit