Salah satu prinsip dalam struktur al-Qur’an adalah dipilihnya huruf 
sesuai dengan bunyi, harakat dan posisinya yang sangat berpengaruh 
terhadap makna. Setiap kata dalam al-Qur’an menduduki posisinya yang 
tepat dan jika salah satunya dibuang, digeser atau diganti dengan kata 
lain yang lebih baik dari seluruh perbendaharaan kata bahasa Arab, maka 
itu tak akan menjadi indah lagi.
Salah satu permasalahan bahasa yang masih menjadi sumber perdebatan 
para pakar bahasa Arab adalah masalah sinonim. Menurut Wikipedia bahasa 
Indonesia, sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda 
namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa 
disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Masalah sinonim 
ini, masih menjadi salah satu persoalan yang menyibukkan perhatian 
Lembaga Bahasa Kairo di Mesir sana. Salah seorang anggotanya yang 
terhormat pernah mengusulkan untuk mengurangi beban kata-kata sinonim 
dengan menyusun sebuah kamus kosakata Arab yang menghindari adanya satu 
makna yang dimiliki oleh lebih dari satu kata.
Wednesday, October 9, 2013
Friday, October 4, 2013
Belajar Memahami Takdir
Judul Buku                   : Qadha dan Qadar
Penulis : Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Penerjemah : Abdul Ghaffar
Penerbit : Pustaka Azzam, Jakarta
TahunTerbit : 2004
Jumlah Halaman : 696
Yang menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah perdebatan yang sepertinya tak pernah usai antara faham Jabariyah dan Qadariyah tentang masalah takdir. Saat pengetahuan akan kebenaran dalam masalah qadha, qadar, hikmah dan ta’lil ini sudah sampai pada tahap yang sangat dibutuhkan, maka sang penulis (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah) berusaha keras untuk menyusun buku ini. Buku yang judul aslinya adalah “Syifa’ul Alil Fii Masaailil Qadha wal Qadar wal Hikmah wat Ta’lil” ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dapat memudahkan kita yang sulit memahami referensi berbahasa arab.
Penulis : Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Penerjemah : Abdul Ghaffar
Penerbit : Pustaka Azzam, Jakarta
TahunTerbit : 2004
Jumlah Halaman : 696
Yang menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah perdebatan yang sepertinya tak pernah usai antara faham Jabariyah dan Qadariyah tentang masalah takdir. Saat pengetahuan akan kebenaran dalam masalah qadha, qadar, hikmah dan ta’lil ini sudah sampai pada tahap yang sangat dibutuhkan, maka sang penulis (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah) berusaha keras untuk menyusun buku ini. Buku yang judul aslinya adalah “Syifa’ul Alil Fii Masaailil Qadha wal Qadar wal Hikmah wat Ta’lil” ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dapat memudahkan kita yang sulit memahami referensi berbahasa arab.
Saturday, September 28, 2013
Kudus Part 4 : Mampir Sejenak di Masjid Agung Jawa Tengah
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 5 hari di Kudus, tiba saatnya
 saya dan suami kembali ke Jakarta, untuk melanjutkan aktivitas kami di 
Serpong. Kami pulang masih dengan menggunakan kereta Argo Muria 
Semarang-Jakarta, pukul 16.00 dari Semarang, dengan tiket yang sangat 
murah yaitu hanya Rp 275.000 untuk kelas executive. Kami memilih waktu 
di hari Jumat 16 Agustus 2013, sehari sebelum kemerdekaan Republik 
Indonesia, hehe ga ada hubungannya sich …
Subscribe to:
Comments (Atom)
Postingan Favorit
- 
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
 - 
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
 - 
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai petunjuk, obat, ia juga adalah sumber ilmu, terutama terkait ...
 

