Saya beruntung
bisa mengenal keluarga Sarah sebagai Host saya di Adelaide. Keluarga
Sarah terdiri dari 4 orang, Sarah adalah seorang kepala sekolah yang
selama 20 tahun lebih, memimpin sebuah TK. Suaminya bernama Jeremy,
adalah seorang Gardener. Gardener di Adelaide ini bukan seperti tukang
kebun di Indonesia, (sekilas saya pernah lihat di satu tempat di
rumahnya, buku tentang “perkebunan” ini begitu bejibun), jadi saya
menamakan Jeremy sebagai penguasa kebun yang intelek (di belakang
rumahnya, kebun yang indah, tertata rapi oleh Jeremy). Anak tertua
bernama Elloise, 16 tahun, kelas 2 SMA di Sekolah khusus putri (girl’s
school) dan anak bungsunya bernama Zac, lelaki ganteng berusia 9 tahun,
kelas 4 SD.
Sarah mendidik kedua anaknya dengan baik.
Terbukti dengan sikap kedua anaknya kepada kami, para tamu tiga minggu
di rumahnya, yang sangat ramah. Dan perilaku kedua anaknya yang sangat
berbeda dengan kebanyakan anak Indonesia. Sarah mencoba menghindarkan
kedua anaknya dari televisi, dan tidak mengijinkan kedua anaknya untuk
memiliki akun fesbuk. Apakah anaknya protes? Tentu saja, tidak normal
kali kalau tidak protes, sementara teman-teman di sekolahnya sudah
melanglang buana dengan fesbuk. Saya pernah menanyakan hal ini pada
Elloise, anak sulungnya (secara saya juga yang bukan remaja adalah
aktivis sejati fesbuk haha) mengapa dia tidak diijinkan memiliki anak
fesbuk. Berikut adalah obrolan saya dengannya dengan terjemahan bebas
(kalo pake bhs inggris hilap deui naon bhs inggrisna)
Si ungu : Elloise, kamu punya akun fesbuk ga?
Elloise : ga punya
Si ungu : kenapa? (Elloise ini agak pendiam, ga akan berkicau kalo ga ditanya)
Elloise
: mamah (emang org Indonesia bilang mamah) bilang kalo
saya mau berkomunikasi sama orang lain, saya bisa nelfon atau kirim
surat (memang saya lihat, budaya berkirim tulisan masih mendarah daging
di keluarga ini, kadang Sarah kirim surat untuk anaknya, padahal satu
rumah)
Si ungu : emang teman-teman kamu di sekolah, ga punya akun fesbuk?
Elloise : punya
Si ungu : trus kamu ga pengen punya?
Elloise : ga, kata mamah berbahaya, banyak terjadi cyber crime di fesbuk
Si ungu : oh gitu, okke lah kalo begitu
Begitulah
saudara-saudara, ternyata Sarah mengungkapkan alasan yang rasional
kepada anaknya mengapa tidak boleh punya akun fesbuk dan memberikan
alternative cara berkomunikasi dengan orang lain (plus member contoh
juga dengan mempraktekannya). Saya sering melihat pagi-pagi sudah ada
amplop untuk Elloise dan Zac (lebih sering untuk Elloise) dari Sarah.
Tentang TV, untuk menjauhkan kedua anaknya dari televisi, Sarah menggunakan berbagai cara, diantaranya:
- Memberikan
banyak alternatif kesibukan pada kedua anaknya. Elloise, sudah sibuk
dengan kegiatan sekolahnya, plus hobinya melukis juga disalurkan dengan
tersedianya berbagai fasilitas dan alat untuk melukis. Untuk Zac, karena
dia senang dengan sepakbola, maka dia ikut klub sepakbola anak seminggu
dua kali.
- Sesekali mereka juga menonton film keluarga bersama,
baik di bioskop maupun di rumah. Jadi orangtua tahu betul apa yang
ditonton kedua anaknya karena mereka juga ikut menonton bersama anaknya.
Ini juga cara mereka menjaga kebersamaan keluarga.
- Yang jauh
lebih menarik, Sarah juga menyediakan berbagai games yang mendidik dan
merangsang otak. Saya melihat berbagai jenis permainan, penuh dalam satu
lemari besar.
Salah satu contoh games yang juga menarik
bagi kami adalah yang bernama Rush Hour. Saya dan Eka menikmati sekali
permainan ini. Permainan ini hanya mengeluarkan sebuah mobil merah dari
kemacetan, tapi dengan berbagai halangan rintangan yaitu berbagai mobil
truk dan mobil kecil yang menghalangi mobil merah tersebut. Seru dan
memang menyita waktu karena harus mengatur strategi. Pantas saja
anak-anaknya tidak tertarik dengan TV karena ada kegiatan lain yang
lebih menarik dan menantang.
4. Memberikan berbagai jenis
buku yang menarik untuk kedua anaknya, baik buku cerita atau buku
lainnya. Zac, sudah baca novel tebal beratus halaman seperti Harry
Potter. Elloise ga usah ditanya lagi, kutu buku dan anak pintar yang
rajin belajar. Anaknya kepala sekolah gitu lho..
Begitulah
sekilas tentang keluarga Sarah. Saya bersyukur sekali bisa mengenal
keluarga ini. Keluarga Sarah juga menerapkan pola hidup sehat,
vegetarian dan selalu berfikir positif.
Wassalam
Eva Novita Ungu
Adelaide, 4 Ramadhan 1432 H
*untuk ponakanku noval, met milad tgl 1 agt lalu, kadonya nyusul ya …