Berinteraksi
dengan remaja memang mengasyikkan. Banyak hal yang bisa digali dan
dipelajari. Tidak mudah memang memahami dunia remaja saat ini yang
semakin kompleks, tetapi justru disitulah sisi menariknya. Seperti yang
saya alami saat ini. Bekerja sebagai guru sebenarnya tidak ringan,
karena berkaitan dengan pendidikan sesosok makhluk bernama manusia.
Tanggung jawabnya bukan hanya kepada manusia, tapi juga kepada Allah.
Semoga seluruh guru di Indonesia dimudahkan dan selalu dibimbing Allah
dalam mendidik generasi penerus bangsa ini.
Wednesday, January 30, 2013
Wednesday, January 23, 2013
KALIMAT TAK BERSUBJEK PADA AYAT TENTANG KIAMAT DALAM AL-QUR’AN
Bahasa al-Qur’an
adalah bahasa yang indah, mendalam, mudah dimengerti dan tak pernah
habis untuk dikaji. Kajian tentang bahasa terpusat pada dua hal,
struktur dan makna. Makna sangat terkait dengan konteks. Satu makna yang
diungkapkan dengan berbagai kata, salah satu katanya tidak akan mampu
mewakili atau menggantikan yang lain. Struktur bahasa al-Qur’an
menempatkan posisi huruf dan posisi kata dalam kalimat sangat tepat dan
mengandung makna mendalam. Gaya bahasanya, juga berbeda dengan gaya
bahasa orang-orang Arab pada umumnya.
Wednesday, January 16, 2013
Inti Kemujizatan Al-Qur'an adalah Bahasa
(Bacaan
Terpilih dalam Tafsir Klasik hingga Modern dari seorang Ilmuwan Katolik)
Penulis : Prof. DR. Issa J.
Boullata
Penerjemah : Bachrum B, Taufik A. D & Haris
Abdul Hakim
Penerbit : Lentera Hati
Tahun
Terbit : 2008
Jumlah Halaman :
424
Buku yang akan dibahas ini adalah buku pilihan dari Prof. Quraisy Shihab. Ulama yang sudah tak diragukan lagi keilmuannya ini, pasti tidak sembarangan merekomendasikan buku. Buku ini merupakan karya dari seorang ilmuwan Katolik yang bernama Prof. DR. Issa J. Boullata ini berusaha menggali seluk beluk kemujizatan al-Qur’an dari beberapa ulama dan ahli bahasa. Karya yang judul aslinya adalah “Ijaz al-Qur’an al-Karim Abra at-Tarikh” ini, diterbitkan di Libanon, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Tim Penerjemah Lentera Hati.
Monday, January 14, 2013
Memori Aachen: Sehari, makan 3 kali di 3 negara
Saat tulisan ini
dibuat, Film yang sedang ramai dibicarakan adalah film Habibie-Ainun.
Dalam waktu yang singkat (14 hari), film ini ditonton oleh lebih dari
2,1 juta orang penonton. Rekor ini tak pernah dicapai oleh film manapun
sebelumnya, baik film Indonesia maupun film Barat. Terlepas dari
beberapa adegannya yang sedikit mengecewakan, tapi sepertinya penyebab
utama meledaknya film ini adalah sosok Pa Habibie yang ternyata masih
tersimpan rapi di hati masyarakat Indonesia.
Dalam riwayat pendidikannya, Pa Habibie pernah mengenyam pendidikan di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH) Aachen, Jerman Barat pada tahun 1955. Pada tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude. Maka terinspirasi dari film tersebut, tulisan ini akan mengeksplor tentang kota Aachen yang terdapat di Jerman Barat.
Dalam riwayat pendidikannya, Pa Habibie pernah mengenyam pendidikan di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH) Aachen, Jerman Barat pada tahun 1955. Pada tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude. Maka terinspirasi dari film tersebut, tulisan ini akan mengeksplor tentang kota Aachen yang terdapat di Jerman Barat.
Wednesday, January 2, 2013
PETUNJUK TERKABULNYA DOA
Alkisah, ada seorang pendeta yang sangat beriman kepada Tuhan, atau setidaknya, dia berpikiran begitu. Seluruh warga kota menjadi murid-muridnya. Dan setiap kali mereka akan datang kepadanya, dia akan menunjukkan kepercayaannya dan berkhotbah bahwa Tuhan ada di mana-mana, sehingga tidak ada satu tempat pun dimana Dia tidak hadir.
Sayangnya, muncul air bah yang mendadak menghantam di kota itu dan segala sesuatunya diterjang dan tersapu bersih. Tindakan penyelamatan darurat segera dilakukan. Para tentara didatangkan dengan menggunakan helikopter-helikopter guna menyelamatkan para warga. Sang pendeta, melihat air bah menggenangi seluruh penjuru kota, berupaya untuk berpegangan pada pohon yang mengapung. Dan dia berdoa kepada Tuhan, “Aku telah menghabiskan seluruh hidupku demi Engkau. Apakah Engkau akan membiarkanku tenggelam sekarang?” Saat dia sedang berdoa, dia melihat seorang perempuan dengan dua anaknya yang berenang ke arahnya dan berpegangan pada pohon yang sama agar dapat bertahan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai petunjuk, obat, ia juga adalah sumber ilmu, terutama terkait ...
-
Untuk memahami makna La’allakum Tattaqun, kita harus mengamati penggunaan kata tersebut dalam Al-Qur’an. Kata la’alla dipergunakan da...