Sunday, September 24, 2017

Ikhtiar Langit untuk Sang Pencuri



Beberapa hari ini, saya dan teman di kantor, disibukkan dengan kasus pencurian yang sedang melanda asrama putri. Beberapa prosedur resmi, sudah dijalankan, mulai dari memberi waktu bagi sang pelaku, berdoa bersama hingga prosesi akhir adalah sumpah. Sumpah ini adalah suatu prosesi dimana setiap siswa bersumpah atas nama Allah bahwa ia tak mengambil uang temannya. Prosesi ini biasanya kami jadikan alternatif terakhir karena efeknya sangat menyeramkan.

Kasus pencurian ini sangat meresahkan, karena setelah diumumkan dan memberi waktu bagi pencuri, aksinya semakin menggila. Setiap hari, selalu ada laporan kehilangan uang, jika sebelumnya hanya untuk siswa kelas XI, ternyata lama-lama meluas ke siswi putri kelas X. Dia semakin menantang, bukan hanya kami gurunya, tapi juga Allah karena kami masih mendapat laporan kehilangan, bahkan setelah prosesi sumpah dilaksanakan.

Ikhtiar lain pun kami lakukan, teman teman pengurus angkatan, diminta untuk waspada dan melaporkan kejadian sekecil apapun yang mencurigakan seperti daya beli teman-temannya untuk jajan dan beli barang, sering alpa ke masjid, sering terlambat apel, kami kumpulkan datanya, semuanya dalam rangka mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, lalu kami analisa bareng siswa. Ada 2 siswa yang dijadikan suspect, lalu dipanggil dan disidang oleh teman saya yang lain, tapi belum ada hasilnya, tetap tidak mengaku.

Akhirnya ikhtiar langit pun kami lakukan. Kami minta seluruh siswa untuk tadarus sambil meminta pertolongan Allah. Bukan hanya tadarus, tapi juga di asrama. Siswi putri diminta untuk tadarus di asrama, sementara siswa putra tadarus di masjid. Kami meminta pertolongan Allah melalui ayat-ayat-Nya. Semoga Allah mengampuni kesalahan kami dan menurunkan pertolongan-Nya dengan cara mengungkapkan sang pelaku. Sungguh tak sulit bagi Allah untuk mengungkapkan kebenaran, karena Ia Maha Mengetahui. Semoga dengan begitu, seluruh siswa makin yakin bahwa Allah lah tempat meminta pertolongan dan tempat bersandar yang sesungguhnya.

Semoga Bermanfaat

Ahad, 240917.07.30
#ProgramHamil40HariEpisode3#Hari14
#odopfor99days#sesi3#day23

Saturday, September 23, 2017

Belajar Jualan dan Simulasi Transaksi



Kemarin, Saat teman-teman Eza datang ke rumah, saya gunakan kesempatan ini untuk simulasi jualan. Awalnya mereka ga mau karena sedang main petak umpet, saya biarkan dulu mereka puas bermain petak umpet. Saat sudah lelah dan bosan dengan berbagai sarana bermain, akhirnya saya tawarkan bermain sambil belajar jualan. Alhamdulillah mereka antusias.

Pertama, saya minta mereka mengambil berbagai mainan yang ada di rumah, saya bilang,
“Ayo, kita jualan mobil dan truk ya”, mereka pun mengambil mainan itu dengan antusias, lalu kami jejerkan untuk dipajang sebagai barang jualan. Lalu saya jelaskan aturan mainnya. Saat Eza berperan sebagai penjual, maka dia akan menerima uangnya dan temannya akan menerima barangnya. Sebaliknya, saat Eza berperan sebagai pembeli, maka ia harus memberikan uangnya dan ia akan menerima barangnya.

Seru juga melihat mereka simulasi jualan, bermain peran sebagai penjual dan pembeli, mengajarkan bisnis sebagai salah satu aktivitas untuk mendapatkan uang dan barang. Ohya, saya juga memberi mereka uang mainan untuk bertransaksi. Awalnya mereka damai sentosa, hingga akhirnya berantem memperebutkan uang mainan. Hadeuuh mesti deh ada episode berantem, padahal ya andai mereka tau, itu cuma uang mainan, wahai anak anak, ade-ade... uang mainan saja diperebutkan haha namanya juga anak-anak, semua dilakukan dengan serius.

Semoga simulasi jualan ini memberikan Eza dan temannya inspirasi untuk menjadi pengusaha, bukan sebagai konsumen yang selalu membelanjakan uang, tapi bisa menjadi produsen yang memproduksi barang dan pengusaha yang membuka jalan rejeki bagi sebanyak mungkin orang. Aamiin

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 230917.14.00
#Tantangan10HariLevel8
#day9
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day22

Saat Mengurus Umroh, Dinamika Seru Urusan Umat



Selain mengurus koperasi, saya juga memegang uang masjid, yang ujungnya berdampak kemana-mana. Rekening masjid ini digunakan untuk menyimpan uang kotak amal masjid, menyimpan uang setoran kurban setiap hari raya idul adha dan setoran uang umroh siswa IC dan atau keluarganya.

Sejak tahun 2015, rekan sejawat saya guru fiqh membuat program umroh untuk siswa siswinya, dan berhubung beliau berangkat haji tahun ini, maka saya diberi amanah untuk mengelola uang umroh dan mengatur segala berkas administrasinya. Bonusnya, saya ikut diberangkatkan umroh di akhir tahun ini, alhamdulillah. Akhirnya saya dan suami pun mendaftarkan mertua untuk ikut umroh bersama saya. Saya ingin juga suami ikut serta, tapi terfikir Eza dengan siapa nantinya.

Kami bekerjasama untuk umroh ini, dengan fisrt travel. Saat kami daftar tahun 2015, lalu kami lunasi di tahun 2016, belum ada masalah yang rame terkait first travel ini. Barulah saat kami akan berangkat di bulan Desember akhir tahun ini, berita heboh itu muncul, hingga pemiliknya dipenjara. Untungnya, agen kami belum menyetorkan uangnya ke pihak first travel dan semoga uang kami selamat. Agen kami lalu berganti bendera dan menggunakan travel Mustika. Semoga lancar hingga berangkat ke Mekah nanti.

Postingan Favorit