Tuesday, June 6, 2017

Tadabur Sosial : Mengembangkan Kesalehan Diri & Sosial (Bagian Ketiga)




Setelah sesi bakti sosial di sore hari, agenda berikutnya adalah buka puasa bareng. Dengan menu seadanya, semua siswa dan siswi menikmati makanan yang telah disediakan. Suasananya khidmat walo tetap rame karena jumlah siswa nya sekitar 300 orang lebih. Setelah itu mereka sholat magrib dan shalat tarawih.

Usai sholat tarawih, ada sesi sharing alumni dari sepasang pengantin (lama) Andam Deatama Defino dan Halida Umi Balkis yang mengambil tema, Menjadi Insan Cendekia. Ada 3 hal besar yang menjadi ilustrasi materi ini yaitu Self Competences, Humnaity & Spirituality. Self Competences terkait dengan tugas dan bekal sebagai khalifah yaitu knowledge dan character. Humanity adalah hablum minan nas yang  menyoroti relasi murid dengan guru. Sementara spirituality terkait dengan visi hidup, menjadikan shalat sebagai kebutuhan dan kembali pada Al-Qur’an.

Pada sesi tanya jawab, alih-alih menanyakan materi, malah ada yang bertanya perjalanan mereka menuju pernikahan, dari koordinator kegiatan ko bisa menjadi koordinator rumah tangga, heboh lah tuh suasana malam di masjid Adz-Dzikra Sentul. Untunglah tips dari kakak alumni keren banget yaitu jadikan shalat dan sabar sebagai penolong serta datangi Allah untuk memudahkan segala urusan. Semoga pada semangat untuk mendekat pada Sang Maha Pencipta, bukan malah mendekati sang makhluk yang disukai. Acara yang seru ini baru berakhir pukul 22.30. Dilanjutkan dengan istirahat malam untuk mempersiapkan esok hari..

Esoknya setelah sahur dan berkegiatan pagi seperti mandi dan lain-lain, sesi terakhir diisi oleh Ridwan Mukri, yang mengambil tema, Membangun Generasi Indonesia yang Fathonah, Amanah, Shiddiq dan Tabligh (FAST)”. Ridwan Mukri ini mantan trainer EQ yang menemukan teori baru berdasarkan sifat mulia yang dimiliki Rasulullah yaitu yang disingkat FAST.


 Menariknya, di sesi ini, kami para peserta diminta mengisi test kepribadian berdasarkan standar FAST. Tes ini secara sederhana dapat menggambarkam kepribadian kita mana yang lebih dominannya, apakah Fathonah nya, siddiq, amanah atau tabligh nya. Saya iseng-iseng mengikuti tes ini bareng siswa, dan alangkah kagetnya saya bahwa ternyata saya yang paling dominan adalah tablligh nya atau komunikasinya. Padahal saya merasa aspek komunikasi ini tantangan nya lumayan tidak ringan, tapi ternyata disitu saya lebih dominan tablighnya dibanding karakter lainnya. Baiklah semoga menjadi bahan renungan dan pemikiran tersendiri untuk menentukan langkah ke depannya.

Setelah sesi ini berakhir pukul 11 siang, acara dilanjutkan dengan penutupan oleh ketua panitia kegiatan tadabur sosial ini. Dan setelah itu, kami pun meninggalkan lokasi masjid Adzikra Sentul untuk kembali ke kampus kami tercinta, MAN Insan Cendekia Serpong. Alhamdulillah perjalanan lancar dan tiba di kampus pukul 1 siang. Semoga para siswa mendapat pencerahan dan bergerak menuju lebih baik. Aamiin

Semoga Bermanfaat

Selasa, 060617.23.10

#odopfor99days#semester2#day25

Monday, June 5, 2017

Tadabur Sosial : Mengembangkan Kesalehan Diri & Sosial (Bagian Kedua)



Pada sesi kedua yaitu jam satu siang, para siswa mendapat pencerahan dari yayasan kita dan buah hati yang biasanya concern ke pendidikan seks untuk remaja, kali ini pembahasannya tentang Etika Berselancar di Sosial Media. Seru dan menarik sekali, karena membahas tema keseharian mereka sebagai remaja. Pembahasan pun sangat ilmiah karena menggunakan istilah yang biasa digunakan dalam dunia sains.

Para remaja saat mengakses media sosial, biasanya menjadi ajang menumpahkan kekesalan atau mencari kesenangan. Banyak pula remaja yang akhirnya mengenal pornografi melalui media sosial. Ada beberapa istilah terkait yang dibahas seperti testosteron adalah hormon seks berkaitan dengan hasrat seksual agresi dan dominan, norepinefrin ini berfungsi meningkatkan memori akan hal-hal kecil dan membekaskan pengalaman di otak, meningkatkan energi dengan melepaskan adrenalin dan menjadi mental model, Dopamin ini merupakan zat bahagia, membuat orang fokus dan menjadi ketergantungan, Serotenin yang menimbulkan kepuasan dan ketenangan. Dopamin yang berlebih akan mengakibatkan kecanduan.

Apa yang harus dilakukan para remaja? Ada 7 tips yang disampaikan Hilman Al Madani, sang narasumber dari yayasan kita dan buah hati, yaitu

Tadabur Sosial: Mengembangkan Kesalehan Diri & Sosial (Bagian Pertama)



Tadabur sosial adalah kegiatan rutin tahunan yang diadakan sekolah untuk seluruh siswa dan siswi kelas X dan XI, setelah beres ujian semester 2. Sambil menunggu pengolahan nilai, siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan dan pembiasaan agar seimbang asupan gizi untuk jiwa dan raganya. Untuk tahun ini, kegiatan tadabur sosial dilaksanakan hari ini, Senin dan Selasa tanggal 5 dan 6 Juni 2017 dan bertempat di Masjid Adz-Dzikra Sentul Bogor. Selama dua hari satu malam, kami beritikaf di masjid Adz-Dzikra yang merupakan “basecamp” majelis dzikir Ust Arifin Ilham.

Ada 4 narasumber yang kami hadirkan untuk memberikan pembekalan pada siswa, yaitu Ust Khotib Kholil terkait dengan makna ibadah dalam kehidupan sehari-hari, Hilman Al Madani dari Yayasan kita dan buah hati tentang Pendidikan Seks untuk Remaja, dengan tema Etika Berselancar di Media Sosial, Sharing Alumni dari Andam Deatama & Halida Umi Balkis, serta pembekalan ESQ dari Ridwan Mukri.

Kami berangkat pukul 6 pagi dari sekolah menuju Sentul dengan menggunakan bis. Bis saya malah sempat bermasalah saat di Gunung Sindur karena mesinnya panas. Untungnya bisa diatasi dan tak perlu ganti bis. Kami tiba di lokasi pukul 9 pagi. Siswa langsung beres-beres barang dan persiapan materi dari Ust Khotib Kholil.

Sang ustadz yang merupakan mantan direktur yang membawahi puluhan hotel domestik dan manca negara, memilih untuk fokus mengurus masjid agar bisa leluasa beribadah. Saat menjabat sebagai direktur, ia merasa tak bisa shalat berjamaah 5 waktu. Maka ia tinggalkan semua jabatan, dan fokus beraktivitas di masjid. Ia pun memberikan tips mencapai sukses untuk para generasi muda, yaitu Perkuat niat, Belajar giat dan pantang menyerah, berdoa tak putus-putus, silaturahmi, active listening (memperhatikan pembicaraan orang lain), Rendah hati (tawaddhu) dan meneladani 4 sifat Rasul yaitu Sidiq (jujur), Fathonah (cerdas), Amanah (berintegritas) & Tabligh (komunikatif).

Pada sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan dari siswa siswi diantaranya tentang public speaking, komunikasi, motivasi meninggalkan karir yang sedang berada di puncak, dan cara berdiplomasi. Pertanyaan-pertanyaan pun dijawab narasumber dengan tuntas.

Semoga Bermanfaat

Senin, 050617.18.55

#odopfor99days#semester2#day23

Postingan Favorit