Saturday, February 4, 2017

Ngobrol Romantis di Mobil




Kemarin, hari Jumat tanggal 3 Februari 2017 saya pergi berdua dengan suami untuk bertransaksi di bank. Baru kali ini kami naik mobil berdua tanpa Eza karena Eza sedang tidur. Aneh juga ternyata pergi berdua tanpa Eza. Satu sisi menyenangkan karena bisa bebas ngobrol berdua bareng suami, sisi lain ternyata sepi sekali tanpa anak itu. Tetap saja lebih membahagiakan jika menghabiskan waktu bersama dengan anak, beserta keramaian celotehan nya.

Ngobrol berdua di mobil sambil menatap ramainya lalu lintas di depan, memang romantis. Kami membahas berbagai hal, diantaranya fenomena perceraian yang terjadi dengan orang orang di sekitar kami. Kami mendiskusikan penyebab perceraian sebagai bahan refleksi di keluarga kami. Suami mengamati bahwa penyebab perceraian adalah karena suami tak tahan dengan perilaku istrinya, entah itu terlalu banyak bicara atau cerewet ataupun tak mengurus atau mempercantik dirinya sehingga beralih ke perempuan lain.

Friday, February 3, 2017

Saat Suami Dikritik




Setelah ngobrol dengan suami beberapa waktu lalu secara mendalam, banyak uneg-uneg suami yang keluar dan terpendam lama. Sepertinya suami sangat berhati hati saat mau mengkritik saya, katanya takut saya marah. Memang bukan tanpa alasan suami bilang begitu, beberapa kali mengingatkan perilaku saya yang kurang baik dan harus diperbaiki, saya biasanya langsung cemberut dan intonasi langsung tinggi.

Maka setelah belajar materi komunikasi produktif, saya belajar MERESPON dengan intonasi biasa dan tetap ceria saat suami mengkritik saya. Maka terjadilah kemarin itu, saat suami nyaman ngobrol dengan saya, keluarlah semua yang terpendam selama ini. Ternyata oh ternyata dia menyimpan uneg unegnya selama ini untuk mencari waktu dan momen yang tepat untuk menyampaikannya.

Suatu hari, saat ngobrol santai di kamar bareng Eza, suami pegang hp. Eza tetap bermain di kasurnya, saya perhatikan suami yang ngobrol dengan saya sambil tetap pegang hp. Akhirnya saya bilang,

Thursday, February 2, 2017

Saat Marah pada Anak


Memiliki anak adalah sesuatu yang membahagiakan dan membanggakan, tapi terkadang tak selamanya perilaku anak itu menyenangkan. Kadang kita dibuat kesal oleh anak kita yang rewel, atau bisa jadi anak menjadi pelampiasan amarah kita, yang sebenarnya sumber masalahnya bukanlah si anak itu sendiri. Mungkin kita sebagai orang tua memiliki pengalaman buruk saat dimarahi orang tua kita di masa lalu, pernah dibentak, pernah dipukul dan lain lain yang akhirnya kita pun melakukan hal yang sama saat marah pada anak kita.

Ada istilah menarik dalam psikologi yang bisa menjelaskan hal tersebut yaitu “ghosts in the nursery”. Istilah tersebut bermakna bahwa anak bisa menjadi faktor penentu yang membangkitkan kemarahan yang terpendam dari masa kecil orang tuanya. Dan ternyata kondisi tersebut membuat para orang tua menunjukkan respon tertentu untuk “melawan” kemarahan tersebut.

Postingan Favorit