Wednesday, April 27, 2016

Tamu Aneh



Sekolah tempat saya bekerja merupakan sekolah favorit yang sering dikunjungi banyak tamu dari berbagai kalangan. Setiap minggu, ada saja tamu yang datang berkunjung ke sekolah kami, baik untuk studi banding maupun sekedar melihat lihat untuk survei sekolah. Biasanya saya tak terlalu peduli pada tamu-tamu yang datang karena sudah ada bagian yang menanganinya. Tapi kemarin ada pemandangan aneh yang saya temukan pada seorang tamu yang ingin bertemu dengan pengurus masjid. Aneh karena sangat jarang sekali tamu yang datang ke sekolah kami dan mencari pengurus masjid. Biasanya yang dicari adalah kepala madrasah atau bagian humasnya.

Saat saya tanya darimana ia datang, ia menjawab dari Indonesia wilayah timur, katanya dia mencari pengurus masjid untuk sebuah keperluan. Singkat cerita, saya pun melupakan tamu itu dan kembali beraktivitas seperti biasa. Esoknya, suami baru cerita ternyata dia sempat ketemu tamu itu karena dipanggil oleh salah seorang pimpinan untuk menemui tamu tersebut. Ternyata tamu itu ingin menggelar sajadah dalam rangka memobilisasi bantuan untuk proposal yang tak jelas. Tak jelas karena saat suami membaca proposal tersebut, ternyata itu proposal pembangunan masjid tahun 2010 dan masih banyak lagi keanehan lain. Suami tentu saja tak mengijinkannya. Dan marahlah tamu tersebut saat keinginannya untuk meminta bantuan dengan caranya, tak diijinkan.

Saat Taziah ke Bandung





Pada hari Selasa kemarin tanggal 19 April 2016, seharusnya saya pergi ke Pamulang untuk melakukan kajian rutin bahasa Arab pada ibu-ibu dari komunitas tempat saya bersosialisasi yaitu komunitas ibu-ibu profesional. Tapi beberapa menit jelang keberangkatan saya ke Pamulang, saya menerima berita duka bahwa ibunya teman kerja saya dan suami, meninggal dunia setelah menderita sakit berminggu minggu di rumah sakit. Akhirnya saya langsung mengcancel rencana kepergian saya untuk mengisi kajian rutin bahasa Arab. Lalu saya mengusulkan pada suami untuk mengantar teman saya dan keluarganya menuju rumah almarhumah ibunya yang berada di Bandung. Dan suami pun menyetujuinya.

Akhirnya kemarin di hari Selasa, di sela-sela waktu lembur verifikasi data, jam 8 pagi saya sekeluarga dan seorang rekan kerja, berangkat ta’ziah ke rumah duka di Bandung. Ternyata kondisi lalu lintas sangat padat, sehingga kami tiba di Bandung tepat di waktu dhuhur. Perjalanan Tangerang Bandung yang biasanya ditempuh dalam waktu 3 jam, kemarin memakan waktu selama 4 jam. Tapi seluruh keluarganya memang menanti kehadiran seluruh anggota keluarga almarhumah, jadi pemakaman akan dilakukan setelah semua anggota keluarganya hadir. Dan yang ditunggu adalah rombongan Tangerang dan rombongan Sukabumi. Tak lama setelah kami datang, rombongan Sukabumi pun tiba.

Saat Harus Lembur Verifikasi





Setelah sistem pendaftaran online ditutup pada tanggal 7 April lalu, tahap selanjutnya adalah seleksi berkas atau verifikasi data. Sesungguhnya jika sistem pendaftarannya baik dan berkualitas, proses validasi data ini tak memakan waktu lama, karena secara otomatis, seharusnya seluruh data calon siswa ini terverifikasi secara sistemik. Tapi ternyata dalam proses perjalanannya, kondisi ideal itu tak mudah ditemukan. Di tengah perjalanan, saat website tak mudah diakses, pada akhirnya pendaftar mengirim berkas via email panitia, yang akhirnya tugas panitialah untuk memprosesnya mulai dari upload dokumen, mengetik data peserta hingga akhirnya memverifikasinya. Bahkan dalam beberapa kasus, panitia juga harus menscan dokumen atau mengedit ukuran file agar sesuai dengan kapasitas yang diminta.

Postingan Favorit