Tuesday, April 26, 2016

Resensi Novel : Hujan




 

Judul                : Hujan

Penulis             : Tere Liye

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Terbit              : 2016

Tebal               : 381 halaman

 

Sinopsis Buku:
Tentang persahabatan
Tentang cinta
Tentang perpisahan
Tentang melupakan
Tentang hujan

Novel ini bersetting waktu 2050. Indikasinya adalah penggunaan teknologi canggih seperti  mobil terbang, fasilitas umum tanpa petugas karena sudah digantikan dengan mesin otomatis, pembayaran autodebet tanpa alat dan lain lain. Dengan alurnya yang maju mundur, novel ini sangat memikat dan membuat penasaran pembacanya.

Cerita berawal dari seorang remaja wanita bernama Lail, yang datang ke klinik syaraf otak untuk menghapus semua kenangannya bersama seorang pria. Saat itu, di masa depan, terdapat teknologi untuk menghilangkan ingatan yang menyakitkan dan membuat depresi. Lalu sang dokter, Elijah, menyuruh wanita tersebut menceritakan seluruh kenangan semasa hidupnya untuk mengetahui bagian dari kenangan buruk yang ingin dihapus dari memorinya. Dimulailah cerita demi cerita, kenangan demi kenangan yang yang diceritakan Lail kepada Elijah.

Monday, April 25, 2016

Homestay di Purwakarta (Part 4): Belajar Filsafat Hidup dari Seorang Warga





Pada kegiatan homestay ini, tugas kami sebagai pendamping bukan hanya mendampingi siswa dalam mengikuti kegiatan, kami juga harus mencari feedback dari warga setempat, terkait dengan perilaku siswa kami untuk perbaikan di masa mendatang.

Saat saya dan beberapa pendamping mengunjungi beberapa rumah warga, ada cerita menarik dari salah seorang orang tua asuh kelompok siswi kami. Namanya adalah Bapak Ace Dahlan, seorang buruh kuli yang sederhana. Istrinya sudah wafat sejak 17 tahun lalu dan mereka dikaruniai 4 orang anak. Anak pertamanya sudah menikah dan hidup bersama pasangannya. Anak keduanya diuji dengan disablitas, yaitu tuli dan bisu sejak berusia 4 tahun. Walaupun begitu, anak keduanya inilah yang menjadi “ibu rumah tangga” di rumah Bapak Ace ini. Ia lah yang memasak dan mengurusi seluruh kebutuhan rumah tangga keluarga ini. Anak bungsunya duduk di kelas 3 SMA dan akan menjalani Ujian Nasional tahun ini.

Saturday, April 9, 2016

Homestay di Purwakarta (Part 3): Pembelajaran Sosial melalui Tracking



Pada hari ketiga yang merupakan hari terakhir dalam rangkaian acara homestay, seluruh siswa dan pendamping mengikuti kegiatan tracking yang seharusnya dilakukan di hari pertama. Kegiatan ini merupakan kegiatan rihlah atau jalan jalan menyusuri kampung ini dengan dipandu oleh 3 orang penduduk asli setempat. Alhamdulillah cuaca sangat cerah dan sangat mendukung untuk terselenggaranya kegiatan ini.

Medan tracking nya sangat seru dan menantang, naik turun sawah, melewati kelokan kelokan tanah yang licin, hingga berakhir di sungai yang indah. Ada siswa yang jatuh berkali kali, bahkan salah satu siswa yang gemuk, sempat ingin menyerah dan tidak melanjutkan perjalanan hingga akhir. Tapi dengan adanya support dari teman dan pendamping, akhirnya siswa ini dapat menyelesaikan tantangan tracking ini dengan penuh perjuangan.

Postingan Favorit