Friday, January 29, 2016

Resep Ayam Kodok (Ayam Cabut Tulang)



Masih dalam semangat berbagi dalam komunitas, salah satu agenda komunitas yang menuai banyak peminat adalah kelas ayam kodok. Bertempat di rumah salah satu member IIP Tangsel di kawasan Ciputat, yang juga chef ahli yang telah malang melintang dalam dunia kuliner, kami pun berkenalan dengan ayam kodok. Sesungguhnya saya baru tau ada masakan bernama ayam kodok ini, maklum jarang berkecimpung dalam dunia kuliner, jadi agak ga gaul gitu dengan berbagai resep menu masakan. Ok mari meluncur pada resep nya.

Bahan :
1 ekor ayam (dengan atau tanpa leher dan kepala, serta kaki/ceker)

Bahan Isi :
200 gr daging ayam giling
2 lembar roti tawar yang dibuang kulitnya
100cc air/susu panas
2 butir telur dikocok
1 siung bawang Bombay dicincang
6 butir telur rebus
1 sdm tepung panir
¼ sdt lada halus
¼ sdt pala halus
1 sdm kecap inggris
1 sdm kecap manis
1 sdt garam halus
Sedikit gula pasir

Indahnya Berbagi Melalui Komunitas


Saat whatsupp mulai booming beberapa tahun yang lalu, peta medsos pun langsung berubah drastis. Setelah era bbm yang tak membuat saya tertarik untuk mengganti hp, ternyata saya tergiur dengan fenomena whatsupp. Selain bisa gratis berkomunikasi dengan suami (selama paket internetnya masih berlaku hehe), ternyata bermunculan pula beberapa grup whatsupp dengan tujuan berbeda, ada yang murni silaturahmi dengan teman lama, ataupun grup yang bertujuan menuntut ilmu, aneka jenis ilmu.
Ada beberapa grup yang saya ikuti baik anggotanya yang sudah saya kenal seperti teman lama di kampus, teman organisasi atau teman kerja. Ada juga grup baru yang saya ikuti yang anggota-anggotanya baru saya kenal dan belum pernah ketemu sebelumnya. Biasanya grup baru ini tergantung minat dan hobi kita, ada grup parenting, grup masak, grup homeschooling dan lain lain. Salah satu grup baru yang saya ikuti adalah yang berbasis komunitas parenting bernama Ibu-Ibu Profesional.

Ketika memutuskan bergabung dengan komunitas ini, saya berharap akan banyak belajar tips dan trik menjadi ibu professional. Karena menjadi ibu, sesungguhnya membutuhkan ilmu yang tidak sedikit. Saya selalu kagum dengan para ibu, yang selalu disibukkan dengan melayani putra putrinya, masih juga berusaha mencari berbagai ilmu, agar dapat menjadi ibu yang baik untuk putra putrinya. Walaupun di medsos rame rame mom war tentang working mom atau ibu bekerja versus full time mother atau ibu yang totalitas mengabdikan dirinya di rumah, tapi semua ibu sesungguhnya punya satu misi yang sama yaitu selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk para buah hatinya.

Tuesday, January 26, 2016

Bahasa Arab? Kereen Abiss


Saat ini, para orangtua lebih suka jika anaknya belajar Bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Jepang, Korea dan lain-lain. Sementara Bahasa Arab, dipandang sebelah mata oleh beberapa pihak. Dianggap kuno lah, dipandang kurang bergengsi lah, kurang bermasa depan dan  masih panjang daftar alasan lain yang menyebabkan para orang tua masih kurang berminat mendaftarkan anaknya untuk kursus Bahasa Arab.

Padahal, Bahasa Arab lah yang dipilih Allah untuk berkomunikasi dengan segenap umat manusia, dari zaman dulu hingga zaman sekarang. Allah pasti Maha Tahu, ada ratusan juta Bahasa di muka bumi ini, tapi ternyata Bahasa Arab lah yang dipilih Allah untuk digunakan dalam Al-Qur’an. Pasti ada alasan kuat yang melatar belakanginya. Tak mungkin hanya kebetulan saja jika Bahasa Arab dipilih Allah untuk menjadi petunjuk umat manusia dalam kitab suci terlengkap dan ter-orisinil sepanjang masa.

Postingan Favorit