Dari mata airnya yang nun jauh di gunung sana, sebatang sungai
mengalir melewati apapun di tebing dan ngarai, akhirnya mencapai padang
pasir. Selama ini ia telah berhasil mengatasi halangan apapun dan
sekarang berusaha menaklukkan halangan yang satu ini. Tetapi setiap kali
sungai itu cepat-cepat melintasinya, airnya segera lenyap di pasir.
Sungai itu sangat yakin, bahwa ia ditakdirkan melewati padang pasir
itu, namun ia tidak bisa mengatasi masalahnya Lalu, terdengar suara
tersembunyi yang berasal dari padang pasir itu, bisiknya, "Angin bisa menyeberangi pasir, Sungai pun bisa."
Wednesday, December 4, 2013
Monday, December 2, 2013
Pendengaran (السَّمْعَ) dan Penglihatan (الْأَبْصَارَ / بصَرَ ) dalam ayat-ayat al-Qur’an
Al-Qur’an adalah mujizat yang tak pernah habis
untuk dikaji. Banyak aspek kemujizatan al-Qur’an yang menjadi sumber decak
kekaguman, diantaranya aspek bahasa al-Qur’an (al-ijaz al balaghi).
Mujizat tersebut dapat dikorelasikan dengan kemukjizatan ilmiah (al i’jaz al ‘ilmiy) al-Qur’an. Istilah al
I’jaz al ‘Ilmiy (kemukjizatan ilmiah) al Qur’an mengandung makna bahwa
sumber ajaran agama tersebut telah mengabarkan kepada kita tentang fakta-fakta
ilmiah yang kelak ditemukan dan dibuktikan oleh eksperimen sains umat manusia, yang
mungkin belum dapat dicapai atau diketahui dengan sarana kehidupan yang ada
pada jaman Rasulullah saw.
Banyak sisi menarik yang
muncul dari ayat-ayat al-Qur’an, yang layak dibahas dan mendapat perhatian
khusus dari sisi bahasa dan sisi ilmiahnya, diantaranya dalam hal penyebutan kata
pendengaran (السَّمْعَ) dan penglihatan (الْأَبْصَارَ / بصَرَ ). Ada dua hal yang
menarik saat membahas kata pendengaran dan penglihatan yaitu didahulukannya
kata pendengaran dari penglihatan serta penggunaan bentuk tunggal
untuk kata pendengaran, sementara untuk penglihatan kadang menggunakan bentuk
tunggal, tapi lebih sering menggunakan bentuk jama’. Tentu ini bukan hal
kebetulan da nada argumentasinya. Mari kita perhatikan korelasi antara kemujizatan
bahasa dan kemujizatan ilmiah al-Qur’an saat membahas hal tersebut.
Thursday, November 28, 2013
Spiritual Teaching (Happy Teachers Day 2013)
Judul Buku : Spiritual Teaching, Agar guru senantiasa mencintai pekerjaan dan anak didiknya
Penulis : Abdullah Munir
Penerbit : Pustaka Insan Madani, Yogyakarta
TahunTerbit : 2006
Jumlah Halaman : 123
Yang menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah keprihatinan sang penulis terhadap fenomena yang terjadi akhir-akhir ini seperti tawuran pelajar, demo para guru yang menuntut kenaikan gaji, demo pro dan kontra tentang sistem pendidikan nasional dan lain-lain. Lalu, sang penulis kerapkali berdiskusi dengan M. Fauzil Adhim, penulis masyhur bertema parenting dan pembelajaran. Dari diskusi-diskusi tersebut, akhirnya sang penulis pun tergerak untuk menuangkan idenya melalui buku yang diberi judul Spiritual Teaching ini.
Penulis : Abdullah Munir
Penerbit : Pustaka Insan Madani, Yogyakarta
TahunTerbit : 2006
Jumlah Halaman : 123
Yang menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah keprihatinan sang penulis terhadap fenomena yang terjadi akhir-akhir ini seperti tawuran pelajar, demo para guru yang menuntut kenaikan gaji, demo pro dan kontra tentang sistem pendidikan nasional dan lain-lain. Lalu, sang penulis kerapkali berdiskusi dengan M. Fauzil Adhim, penulis masyhur bertema parenting dan pembelajaran. Dari diskusi-diskusi tersebut, akhirnya sang penulis pun tergerak untuk menuangkan idenya melalui buku yang diberi judul Spiritual Teaching ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Keunikan Bahasa Arab lainnya yang sangat menarik adalah sebagai berikut : Salah baca sedikit artinya sangat jauh berbeda...
-
Secara garis besar, kalam insya’i terbagi menjadi dua yaitu thalabi dan ghair thalabi . Definisi Insya Thalabi adalah yang kalimat yang me...