Alkisah, suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon mangga yang amat besar.
Terdapat seorang anak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar
pohon mangga itu setiap hari. Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta
memakan mangga sepuas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu
terlelap di perdu pohon mangga tersebut. Anak lelaki tersebut begitu
menyayangi tempat permainannya. Pohon mangga itu juga menyukai anak
tersebut.
Masa berlalu
Anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak
lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon mangga
tersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepada pohon mangga
tersebut dengan wajah yang sedih.
Marilah bermain-mainlah di sekitarku, ajak pohon mangga itu.
Wednesday, April 30, 2014
Sunday, April 27, 2014
Perbedaan Nur dan Dhiya dalam Al-Qur'an
Dalam al-Qur'an, kita akan menemukan beberapa fenomena tata bahasa
seperti ada dua kata yang (sepertinya) memiliki makna yang sama, ada
lagi beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan satu makna, dll
masih banyak lagi. Kali ini kita akan membahas penggunaan kata nur dan
dhiya yang banyak diartikan sebagai cahaya, padahal maknanya berbeda,
yang nanti akan kita lihat sumbernya dari ayat-ayat al-Qur'an.
Dialah yang menjadikan matahari bersinar (dliyaa'an) dan bulan bercahaya (nuuron) dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Yunus: 5)
Kata nur (نور) dalam al-Qur’an digunakan sebanyak 33 kali, sedangkan kata dhiya /ضياء digunakan sebanyak 3 kali saja yaitu dalam surat Yunus ayat 5, al-Anbiya ayat 48 dan al-Qashash ayat 71.
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً
وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ
وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ
الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dialah yang menjadikan matahari bersinar (dliyaa'an) dan bulan bercahaya (nuuron) dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Yunus: 5)
Friday, April 18, 2014
Bersyahadat di Dalam Rahim
Judul Buku : Bersyahadat di dalam Rahim
Penulis : Agus Mustofa
Penerbit : PADMA Press
TahunTerbit : 2007
Jumlah Halaman : 272
Buku ini merupakan buku ke-16 sang penulis yang secara rutin menulis buku serial diskusi tasawuf modern. Buku ini diawali dengan “puisi” penulis yang diberi judul “Dari Syahadat ke Syahadat”. Saya cantumkan bait awalnya saja:
Hidup tak lebih adalah syahadat
Sejak manusia berada di dalam rahim sang ibu
Sampai kembali ke rahim sang bumi
Sejak badannya belum berbentuk
Sampai hancur kembali
Sejak ruh-Nya ditiupkan ke dalam raga
Sampai sang ruh meninggalkannya
Penulis : Agus Mustofa
Penerbit : PADMA Press
TahunTerbit : 2007
Jumlah Halaman : 272
Buku ini merupakan buku ke-16 sang penulis yang secara rutin menulis buku serial diskusi tasawuf modern. Buku ini diawali dengan “puisi” penulis yang diberi judul “Dari Syahadat ke Syahadat”. Saya cantumkan bait awalnya saja:
Hidup tak lebih adalah syahadat
Sejak manusia berada di dalam rahim sang ibu
Sampai kembali ke rahim sang bumi
Sejak badannya belum berbentuk
Sampai hancur kembali
Sejak ruh-Nya ditiupkan ke dalam raga
Sampai sang ruh meninggalkannya
Thursday, April 17, 2014
Konser Maher Zain di atas Batu, di Victor Harbour Adelaide
Alhamdulillah menyenangkan sekali bisa menginjakkan kaki di kota
kecil yang indah yaitu Adelaide, Australia Selatan. Saya berangkat ke
Adelaide bersama 5 orang lainnya dari tempat kerja saya di
Serpong dalam rangka pelatihan dan pengembangan diri selama kurang lebih
sebulan, dari tanggal 29 Juli 2011 – 19 Agustus 2011. Kami berangkat
hari Jumat tanggal 29 Juli 2011 pukul 9 malam dari Jakarta dengan
menggunakan pesawat Qantas QF 42, transit di Sydney hari Sabtu tanggal
30 Juli 2011 pukul 7 pagi, lalu transfer ke pesawat Qantas QF 739,
Sydney - Adelaide, berangkat pukul 08.30 sampai di Adelaide pukul 10.30.
Di bandara Adelaide, kami sudah dijemput oleh host masing2. Kami pun
langsung berpencar.
Wednesday, April 2, 2014
JAMU PRABAYAR
Suatu malam, seorang penjual jamu yang telah lima tahun menjanda
karena ditinggal mati suaminya didatangi oleh anak perempuannya yang
sulung. Anak ini menyampaikan bahwa besok adalah hari terakhir
pembayaran uang bangunan dan SPP.
Jika sampai besok tunggakan uang bangunan dan uang sekolah tidak dilunasi, dia akan dikeluarkan dari sekolah. Ibu penjual jamu ini terkejut mendengarnya. Sesaat, seolah dunia menjadi gelap. Dia kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa. Ketika keterkejutan mulai mereda, dia dihempaskan lagi oleh gelombang kekagetan berikutnya ketika si anak menyebutkan sejumlah angka sebagai total tunggakannya.
Jika sampai besok tunggakan uang bangunan dan uang sekolah tidak dilunasi, dia akan dikeluarkan dari sekolah. Ibu penjual jamu ini terkejut mendengarnya. Sesaat, seolah dunia menjadi gelap. Dia kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa. Ketika keterkejutan mulai mereda, dia dihempaskan lagi oleh gelombang kekagetan berikutnya ketika si anak menyebutkan sejumlah angka sebagai total tunggakannya.
Tuesday, April 1, 2014
Keajaiban 30 Bilangan Bulat dalam Al-Qur’an (Bagian 2, TAMAT)
Melanjutkan tulisan sebelumnya yang baru menyebutkan 10
bilangan bulat, berikut adalah 20
bilangan bulat berikutnya:
Bilangan 11, menunjuk kepada
bintang,
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لأبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ
عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
“(Ingatlah) ketika Yusuf berkata
kepada ayahnya, ‘Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas
bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku.” (QS Yusuf ayat
4)
Bilangan 12, menunjuk kepada bulan,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ
شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا
أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut
Allah ialah dua belas bulan (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram….” (QS
At Taubah ayat 36)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai petunjuk, obat, ia juga adalah sumber ilmu, terutama terkait ...
-
Untuk memahami makna La’allakum Tattaqun, kita harus mengamati penggunaan kata tersebut dalam Al-Qur’an. Kata la’alla dipergunakan da...