Saturday, October 29, 2016

Open House yang Mengharukan




Hari Sabtu tanggal 3 September 2016, sekolah kami mengadakan acara open house. Kegiatan ini rutin diadakan tiap tahun di sekolah kami, untuk memfasilitasi para orang tua yang ingin melihat kamar anaknya di asrama. Kegiatan ini juga menjadi ajang pertemuan para orang tua dengan anak anaknya setelah tidak boleh bertemu saat orientasi hingga open house digelar. 

Setelah melepas anaknya untuk sekolah di madrasah aliyah yang berasrama, para orang tua tidak diperbolehkan menjenguk anaknya sekitar 2-3 bulan untuk memberikan kesempatan pada anaknya dalam bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Hal ini juga bertujuan untuk meminimalisir anak yang tidak betah dan ingin keluar dari sekolah ini. Biasanya jika orang tuanya sering menjenguk, lalu anaknya curhat ga betah dan lain-lain, orang tua ga tega melihat anaknya menangis, akhirnya wassalam anak itu pun keluar dari sekolah ini.

Menjadi Wanita itu harus Super Kuat




Akhir-akhir ini saya mengalami siklus haid yang tak beraturan. Bulan Agustus kemarin, saya mengalami haid 2 kali yaitu tanggal 17 dan 31 Agustus. Biasanya siklus haid saya sangat teratur yaitu dengan siklus 27 atau 28 hari. Maka saat haid saya tak teratur, itu sudah pasti ada yang salah dengan diri dan tubuh saya. Saya curhat ke beberapa orang, katanya itu alarm keras sebagai pertanda stress atau kecapean. Memang sejak bulan Juni saya diamanahi jabatan sebagai bendahara koperasi, aktivitas saya menjadi bertambah padat, ditambah posisi sebagai admin di salah satu komunitas, juga sedikit menyita waktu saya dan sering beraktivitas di luar rumah.

Memasuki bulan september, saya fikir siklus haid akan kembali normal, ternyata malah makin menjadi. Baru bersih tanggal 5 September, hari Senin kemarin yang bertepatan dengan hari Idul Adha saya kembali haid di sore harinya. Ini baru pertama terjadi dalam hidup saya, baru bersih seminggu sudah haid kembali. Saya pun langsung periksa ke bidan di sebuah rumah sakit. Setelah usg, betapa kagetnya saya saat bidan tersebut menyebutkan ada kista dalam rahim saya dengan diameter 1,4 cm. Pikiran saya makin tak beraturan, berbagai bayangan ketakutan tentang bahaya kista pun memenuhi pikiran saya.

Ngebolang ke Taman Kota 1 BSD Bareng Komunitas Pancar




Pada hari Kamis tanggal 25 Agustus 2016, Eza bareng teman-temannya di Komunitas Pancar ngebolang ke Taman Kota 1 BSD. Kebetulan ada temannya Eza yang sedang milad dan mengajak untuk syukuran bersama disitu. Alhamdulillah tempatnya ga terlalu jauh dari rumah, jadi semangat lah saya mengajak Eza kesitu, bareng mba nya.

Komunitas Pancar ini adalah komunitas playdate anak-anak yang mayoritas homechooling. Kegiatannya tiap hari Kamis, tempatnya pindah-pindah, kadang di rumah salah satu member, sering juga berkegiatan di tempat wisata seperti renang bareng, kemping, ke pameran buku bareng, dan lain-lain.

Sunday, September 25, 2016

Aspek Perkembangan Masa Kanak-Kanak dan Remaja




Melanjutkan pembahasan masa remaja dari buku Mendidik Cara Nabi Muhammad Saw karya Najib Khalid, diulas juga tentang beberapa aspek perkembangan yang menjadi titik perbedaan antara masa kanak-kanak dan masa remaja.

Aspek yang dibahas adalah kematangan sosial, kekuasaan keluarga, kematangan akal, kematangan emosi, profesi, penggunaan waktu luang dan falsafah hidup. Dari aspek-aspek tersebut, terlihat perbedaan mencolok antara masa kanak-kanak dan masa remaja yang berefek pada penggunaan metode yang berbeda dalam pendidikan dan pembinaannya.

Berikut adalah paparannya :

Rahasia Pengurangan atau Penambahan Huruf dalam Al-Qur’an (Bagian Pertama)




Saat kita membaca Al-Qur’an, kita sering dibuat bertanya-tanya tentang penulisan beberapa kata yang berbeda dengan cara membacanya. Bahkan ada beberapa kata yang berkurang atau bertambah hurufnya. Semua fenomena tersebut membuat para ulama dan ahli bahasa berrjuang keras untuk menemukan jawabannya. Didasari rasa kepenasaranan intelektual yang tinggi, mereka meyakini bahwa semua huruf dan semua kata dalam Al-Quran itu mengandung makna dan misteri yang harus kita temukan jawabannya.

Dalam buku Ensiklopedi Mujizat Al-Qur’an dan hadits, disebutkan bahwa Ibnu Al-Mubarak mengutip ucapan gurunya Syaikh Abdul Aziz al-Dibagh yang berkata. “Tulisan Al-Qur’an merupakan salah satu rahasia Allah yang bisa disaksikan dan kesempurnaan yang bernilai tinggi. Tulisan tersebut bersumber dari Rasulullah Saw yang beliau perintahkan kepada juru tulis wahyu dari kalangan sahabat. Mereka menulisnya berdasarkan model tersebut tanpa menambah atau mengurangi ayat Al-Qur’an yang mereka dengar dari Rasulullah Saw. Sahabat tidaklah bisa menentukan penulisan Al-Qur’an. Ia bersifat tauqifi pada masa Nabi Muhammad Saw. Beliau lah yang menyuruh sahabat untuk menulis mushaf Al-Qur’an dengan cara seperti itu, baik dengan menambahkan huruf alif maupun menguranginya karena sejumlah rahasia yang tak bisa dijangkau akal pikiran”. Tapi menurut Al-Razi, setiap huruf, kata dan harakat dalam Al-Qur’an itu sangat bermakna dan mengandung hikmah. Maka kita akan membahas beberapa hikmah yang terkandung di dalamnya.

Ada beberapa fenomena yang menarik terkait pengurangan atau penambahan huruf dalam penulisan ayat Al-Qur’an yaitu sebagai berikut:

a.       Penghilangan huruf alif pada kata باسم  dan    بسم
Hal ini sudah dibahas disini

b.      Penghilangan huruf alif pada kata  سموات dan   سموت
Kata سموت yang ditulis tanpa huruf alif  yang jelas, terulang sebanyak 189 kali dalam Al-Qur’an. Sementara kata سموات  yang ditulis dengan tambahan huruf alif terdapat hanya satu kali yaitu pada ayat 12 dalam surat Fushilat yang berbunyi :
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Ayat tersebut membahas tentang penciptaan langit dan bumi. Kata yang ditulis dengan model yang tidak seperti biasanya ini untuk menunjukkan pentingnya mentadabburi makna-makna agung yang terkandung dalam ayat tersebut dan yang sulit dipahami oleh sebagian orang. 

Apalagi tentang hitungan 6 hari, 2 hari (masa), tidak ada kepastian makna dari frasa tersebut, hari-hari yang dimaksud bisa mengacu pada 2 hari penciptaan bumi seperti dalam ayat diatas. Artinya penambahan huruf alif dalam kata سموات menuntut adanya perhatian lebih untuk memikirkan fenomena menarik dalam ayat tersebut yaitu tentang penciptaan langit dan bumi.

c.       Penghilangan huruf alif pada kata الميعاد  dan    الميعد
Dalam Al-Qur’an, kata الميعاد yang ditulis dengan huruf alif settelah ain disebutkan sebanyak 5 kali yaitu dalam surat Ali Imran ayat 9 dan 194, surat Al-Ra’d ayat 31, surat Saba ayat 30 dan Al-Zumar ayat 20. Semua maknanya terkait hari perjanjian (kiamat) yang memang dijanjikan Allah. Oleh karena itu, kata tersebur ditulis dengan jelas dan tegas, tanpa ada penambahan atau pengurangan huruf apapun. Sementara kata الميعد yang ditulis dengan mengurangi huruf alif setelah nun, terdapat hanya satu kali dalam Al-Qur’an yaitu di surat Al-Anfal ayat 42 yang berbunyi sebagai berikut :
إِذْ أَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوَى وَالرَّكْبُ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَوْ تَوَاعَدْتُمْ لاخْتَلَفْتُمْ فِي الْمِيعَادِ وَلَكِنْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُولا لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَا مَنْ حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ
(Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,

Kata ini ditulis berbeda karena dinisbahkan kepada manusia.

d.      Penghilangan huruf alif pada kata  سعوا dan    سعو
Kata  yang ditulis dengan bentuk biasa yaitu denngan huruf alif di ujungnya, disebutkan sekali dalam Al-Qur’an yaitu dalam surat Al-Hajj ayat 51 yang berbunyi :
وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.

Demikian juga dengan kata  yang ditulis dengan menghilangkan huruf alif di akhir, hanya terdapat sekali dalam Al-Qur’an yaitu di surat Saba ayat 5 yang berbunyi :
وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مِنْ رِجْزٍ أَلِيمٌ
Dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu memperoleh azab, yaitu (jenis) azab yang pedih.

Kata ini menunjukkan usaha yang cepat sekali. Hal ini berkaitan dengan suatu aktivitas yang mengingkari ayat-ayat Allah. Perbuatan itulah yang menyebabkan orang-orang kafir mendapatkan siksaan yang pedih di dunia, di samping siksaan neraka Jahannam yang akan mereka rasakan di akhirat. 

 bersambung

Ahad 25 September 2016. 06.00
#ODOPfor99days
#day128

Resensi Buku : 10 Prinsip Spiritual Parenting




 

Judul                 : 10 Prinsip Spiritual Parenting

Penulis             : Mimi Doe & Marsha Walch

Penerjemah      : Rahmani Astuti

Penerbit           : Media Pustaka Sentra

Terbit               : 2001, cet 1

Tebal               : 322 halaman

 

Saya menemukan buku ini di dalam rak lemari saya, sudah bertengger bertahun-tahun dalam lemari saya tapi entah kenapa saya tergerak kembali untuk membaca buku ini, kali ini saya buka bersamaan dengan buku parenting islami seperti Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah Saw karya Jamaal Abdur Rahman dan Mendidik Cara Nabi Saw karya Najib Khalid.

Sengaja saya buka bersamaan antara buku barat dengan buku islami untuk membandingkan metodologi dan isi buku-buku tersebut. Walau saya belum membaca keseluruhan buku tersebut, tapi secara umum saya sudah bisa menyimpulkan bahwa secara isi, buku-buku parenting islami tidak kalah, lebih berbobot dan kuat dari sisi referensi. Sementara buku barat yang diwakili buku ini, isinya sederhana bahkan disimpulkan dengan poin-poin dan disertakan beberapa kisah dan pengalaman dari beberapa anak dan orang tua untuk memperkuat poin-poin tersebut.

Belajar Nyetir Mobil, Menabrak dan Asuransi (Bagian Pertama)




Saya belajar menyetir mobil sudah lama bertahun-tahun lalu, tapi entah kenapa tak kunjung menumbuhkan keberanian untuk menyetir sendiri ke jalan raya. Pengalaman menabrak mobil angkutan pedesaan bertahun-tahun lalu masih menumbuhkan terbayang-bayang dan menjad pengalaman traumatik yang sedang berusaha saya hilangkan. 

Beberapa bulan ini saya menumbuhkan keberanian kembali untuk menyetir mobil, dimulai dengan membawa supir kantor untuk mengawal belajar, hingga minta didampingi suami dalam melancarkan proses menyetir. Tapi suami belum memberikan ‘restu” kepada saya untuk menyetir ke jalan raya. Katanya saya masih belum layak karena belum dapet feel nya dan masih srudukan dalam menyetir. Tambahlah saya menjadi semakin tidak pede.

Tapi saya tetap harus belajar menghadapi dan melawan rasa takut. Pengen banget gitu bisa berani menyetir mobil sendiri, mengajak Eza jalan bareng temen-temen tanpa harus mengganggu waktu suami. Akhirnya saya mulai berani menyetir sendiri di tempat kerja, keliling keluar trus balik lagi ke dalam kantor. Beberapa minggu sukses membuat saya berani sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya beberapa minggu lalu saat saya saya belajar mundur dari tempat parkiran, karena saya menghindari mobil tetangga agar tidak tertabrak, karena kurang memperhitungkan posisi mobil dan lingkungan sekitar, ternyata saya malah menabrak tembok. Kagetlah saya karena bunyinya cukup keras dan membuat saya semakin takut. Suami sedang mengetik di rumah, tampaknya tidak mendengar suara benturan mobil. Akhirnya saya menenangkan diri saya dan kembali memparkirkan mobil di tempatnya. Sukses Alhamdulillah.

Monday, September 19, 2016

The Traveller Eza : Mengenal Perpustakaan





Sudah lama saya ingin mengajak Eza ke perpustakaan untuk mengenalkan buku dan mainan edukatif. Berkali-kali juga saya meminta suami untuk pergi ke perpustakaan umum milik pemerintah provinsi DKI Jakarta di kawasan Taman Ismail Marzuki Cikini Jakarta, tapi berkali-kali juga suami menolak dengan alasan kesibukan. Nah di hari Sabtu tanggal 4 Juni 2016, dengan tanpa direncanakan sebelumnya, saya dan suami berhasil mengajak Eza ke perpustakaan keren yang ramah anak ini.
Awalnya saya dan suami berencana menengok bayi dari teman kami di Jakarta tapi karena sepulang dari sana masih belum terlalu siang, akhirnya suami malah mengajak ke tempat ini. Wuah saya senang banget dong, karena udah lama banget pengen main ke tempat ini. Sudah berkali-kali saya lihat fotonya di facebook, dan mupeng banget dengan testimoni dari pengunjungnya bahwa perpustakaan ini selain memang punya banyak koleksi buku, juga punya arena bermain yang sangat menarik buat anak-anak.

Metode Pendidikan Remaja ala Rasulullah




Akhir-akhir ini saya sedang tertarik dengan buku-buku bertema parenting. Selain karena anak saya Eza sedang aktif dalam segala hal dan harus difasilitasi keinginan belajarnya, juga saya harus mengoptimalkan peran saya sebagai guru bagi para remaja di sekolah tempat saya bekerja. Maka tahap perkembangan anak dan remaja harus saya dalami terus ilmunya agar saya bisa optimal dalam menjalankan peran sebagai ibu bagi anak saya dan guru bagi murid-murid saya.

Diantara buku yang saya baca adalah Mendidik Cara Nabi Muhammad Saw karya Najib Khalid. Ada beberapa tema yang dibahas dalam buku ini, diantaranya tentang metode Rasulullah dalam mendidik remaja. Pada bagian yang membahas tema ini, diawali dengan kisah seorang pemuda yang meminta ijin pada Rasulullah untuk berzina. Kita pun mengetahui bahwa Rasulullah tidak langsung melarangnya tapi mengajak pemuda itu berdialog dan memberikan analogi jika itu terjadi pada ibunya, saudara perempuannya dan lain lain. Di akhir cerita ternyata Rasulullah malah mendoakan kebaikan bagi pemuda ini. Begitulah salah satu metode yang digunakan Rasulullah dalam mendidik remaja.

Monday, September 5, 2016

Antara Niat, Passion dan Tuntutan Hidup




Beberapa minggu ini saya disibukkan dengan berbagai kegiatan yang menguras energi, baik kegiatan di tempat kerja, kegiatan komunitas maupun acara keluarga bareng suami dan anak. Di tempat kerja, saya sedang diberikan amanah besar menjadi bendahara koperasi yang banyak menguras waktu, tenaga dan energi. Juga terlibat di beberapa kepanitiaan yang melibatkan pihak luar seperti wali murid/orang tua dan narasumber yang harus dihubungi. Aktivitas komunitas yang saya ikuti juga sedang padat jadwal. Sebagai admin di komunitas parenting yang saya ikuti, saya dipaksa belajar banyak hal seperti negosiasi, mengatur orang, mengatur acara dan membuat laporan. Belum lagi prioritas saya di keluarga kecil juga tak boleh dilupakan. Aktivitas bermain bersama Eza selalu saya sempatkan di sela-sela kesibukan saya sebagai ibu bekerja dan “aktivis sosial” yang sedang saya jalani.

Resensi Buku : Pendidikan Karakter dengan Metode Sentra (Bagian Kedua)




 

Judul                 : Pendidikan Karakter dengan Metode Sentra, Revolusi Pendidikan Anak Usia Dini

Penulis             : Yudhistira dan Siska Y. Massardi

Penerbit           : Media Pustaka Sentra

Terbit               : 2012

Tebal               : 348 halaman

 

Pada , sudah dibahas tentang sistematika buku ini. Pada bagian kedua ini akan membahas kecerdasan jamak yang dibahas di bab III buku ini. Adalah Howard Garner sang pencetus kecerdasan jamak atau yang lebih dikenal dengan istilah MI (Multiple Intelligences). Pada tahun 1983, Gardner mengumumkan ada 7 kecerdasan yaitu Kinestetik, Verbal linguistik, Musikal, Logik Matematik, Spasial, Interpersonal dan Intrapersonal. Lalu akhir-akhir ini Gardner menambahkan ada 3 kecerdasan lagi yang ditambahkan yaitu Naturalistik, Ekstensional dan Spiritual. Berikut akan dibahas sekilas tentang kecerdasan jamak tersebut dan cara membangun kecerdasan jamak tersebut sejak dini.

 

Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan seseorang dalam mengolah gerak tubuh yang mencakup kemampuan mengatur waktu, kemampuan menyadari tujuan dari tindakan fisik juga kemampulan melatih respons agar menjadi seperti gerak refleks. Penari dan atlet adalah contoh dari keahlian dari kecerdasan kinestetik. Cara membangun kecerdasan ini sejak dini adalah dengan cara main sensorimotor dan sering bermain fisik seperti main perosotan, kejar-kejaran dan lain-lain.

 

Postingan Favorit