Setelah Eza mengikuti dongeng di acara Milad IIP di
kampung dongeng pada hari Ahad minggu lalu tanggal 22 Januari 2017, alhamdulillah
efeknya Eza menjadi lebih mandiri dan berani. Saya tinggal melatihnya untuk
semakin berani baik saat tampil di depan orang lain, saat bertemu orang banyak
atau saat melatih hal yang baru.
Saya ingat masa kecil saya pribadi, sepertinya saya
dan kakak kakak saya tidak dilatih keberaniannya sehingga saya dan kakak kakak
saya tak terampil berbicara di depan umum atau berani ngobrol dengan orang baru.
Saat itu orang tua masih disibukkan dengan membangun ekonomi keluarga sehingga
pola asuh dan lain lain mungkin tak terfikirkan. Sementara orang tua zaman
sekarang, ilmu parenting sangat menjamur dimana mana, bahkan ada istilah
“tsunami informasi” saking banyaknya berseliweran pelatihan atau kuliah whatsupp
tentang ilmu parenting. Salah satu bahasan yang pembahasannya menarik dan
dicari para orang tua adalah tentang kemandirian dan keberanian.
Keberanian dan kemandirian ternyata sangat berkaitan. Anak
yang berani itu biasanya adalah anak mandiri dan sebaliknya anak mandiri,
biasanya juga adalah anak pemberani. Keberanian dan kemandirian, bukanlah hal
yang didapat secara sim salabim, tapi harus dilatih dan diberi stimulasi. Menurut
beberapa referensi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih
keberanian dan kemandirian anak, diantaranya: