Friday, June 20, 2014

Saat Berharga Anak Kita

Judul Buku                : Saat Berharga Untuk Anak Kita
Penulis                       : Mohammad Fauzil Adhim
Penerbit                      : Pro-U Media, Jogjakarta
TahunTerbit                : 2011
Jumlah Halaman         : 277

Yang menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah keresahan sang penulis terhadap kekosongan jiwa anak-anak kita. Waktu orangtua bersama anak-anak sangat pendek, tak terasa waktu balita mereka begitu cepat berlalu, masa remaja pun terlewati, maka sang penulis ingin para orangtua sengaja meluangkan waktu untuk mengisi jiwa anak-anaknya, karena menurut sang penulis, tak akan pernah ada waktu menguatkan JIWA anak-anak kita, kecuali kita SENGAJA meluangkannya.

Buku ini terdiri dari 5 bagian besar yaitu Semuanya Berawal dari Niat, Membangun Jiwa Anak, Titip Rindu buat Anak, Menghukum dengan Kasih Sayang dan Mempersiapkan Masa Depan Anak.


Saturday, June 14, 2014

Bertemu Tokoh-Tokoh Dunia di Madame Tussaud Amsterdam

Pada tahun 2012, alhamdulillah saya bersama 5 orang teman lainnya (yang 4 orangnya adalah satu keluarga) melakukan Euro Trip. Kami berkunjung ke 4 negara yaitu Belanda, Belgia, Jerman dan Paris. Walaupun tak semua tempat dapat kami jelajahi karena terbatasnya waktu. Sembilan hari tentu tak cukup untuk mengunjungi tempat-tempat indah yang ada di 4 negara. Tapi agen travel kami, sepasang suami istri yang kompak, mengajak kami ke tempat-tempat istimewa. Salah satunya adalah museum Madame Tussaud di Amsterdam Belanda, tempatnya patung lilin berbagai tokoh dunia.

Kami berkunjung ke museum ini di hari Rabu, 4 Juli 2012. Museum Madame Tussaud ini buka setiap hari dari jam 10:00 pagi sampai 5:30 sore. Museum ini terletak di Dam Square, di jantungnya kota Amsterdam. Selain di Amsterdam, museum ini telah memiliki cabang di Las Vegas, New York City, Hongkong, Shanghai, Hollywood-Los Angeles, dan Washington D.C.


Wednesday, June 4, 2014

SEPULUH RIBU RUPIAH



Menjelang shalat Isya, seorang wartawan duduk kelelahan di halaman sebuah masjid. Perutnya bertalu-talu karena keroncongan. Kepalanya clingak-clinguk mencari tukang jual makanan, tapi tak kunjung menemukannya. Dari wajahnya, tampak gurat-gurat kekecewaan.

Usut punya usut, si Wartawan ini tengah kecewa berat karena gagal bertemu dengan seorang tokoh yang hendak diwawancarai. Betapa tidak kecewa, sejak siang hari dia sudah "mengejar-ngejar" tokoh tersebut. Siang hari, mereka janji bertemu di sebuah kantor.

Beberapa saat sebelum waktu pertemuan itu berlangsung, tokoh penting ini mendadak membatalkan janji, ada acara mendadak katanya. Militansinya sebagai seorang wartawan untuk mendapatkan berita telah membuat pria muda ini mendatangi hotel tempat si Pejabat meeting. Dua jam lamanya, dia menunggu. Namun sial, si Pejabat itu keluar dari pintu samping hotel sehingga tidak sempat bertemu sang Wartawan.

Postingan Favorit